Minggu, 21 Juni 2015

No Tittle




Saya anggap ini anugerah dari tuhan yang Maha Kuasa. Bagaimanapun bentuknya saya tetap mengganggap ini sebuah anugerah. Perasaan tidak pernah memilih kemana ia akan hinggap, jiwa mana yang akan ia kunjungi dan menetap hingga ia menemukan tempat yang tetap dijiwa tersebut. Bahkan jika perlu ia rela menunggu entah sampai kapan dalam masa waktu yang tidak pernah ia ketahui.
Saya tidak perlu lagi mempermasalahkan kenapa ia harus datang kepada jiwa yang tidak tepat, karena ia tidak pernah memilih. Datang dengan sendirinya. Termasuk...Dia.
Saya tidak bisa menyalahkan anugerah ini,semua begitu nyata dan berjalan sesuai skenario. Hanya saja konflik yang disajikan dalam cerita ini, ada tokoh lain yang sejak lama menemani setiap cerita yang Dia perankan. Dan saya...hanyalah tokoh baru yang berusaha bersabar menunggu Sang Sutradara mempunyai cerita menarik untuk saya perankan bersama Dia. Andai saja saya lebih dulu hadir, mungkin besar peluang yang saya miliki untuk mendapatkan posisi di tokoh lain tersebut. Andai saja.
Tapi ya sudah. Biarkan mereka dengan cerita mereka, dan saya dengan cerita saya. Sang Sutradara sudah merancangkan ini sedemikian rupa dengan penuh makna. Saya harus terima jika pun tidak ada skenario yang bisa saya perankan dengannya, dan saya juga tidak ada niat untuk memasuki cerita mereka tanpa seizin Sang Sutradara. Karena semua sudah dirancang sesuai cerita masing-masing. Tetapi jika pun cerita mereka tidak berakhir pada sebuah kesakralan, saya tidak berhenti berdoa Sang Sutradara memperkenankan saya menjadi perempuan yang sangat bersyukur dari ketidakmungkinan yang selalu saya semoga kan.

Jumat, 24 April 2015 23:42
A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar